KR-Plus

welcome to our blog

We are Magcro

Powered by Blogger.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: Unknown Posted date: 02:52 / comment : 0





    Ini bercerita tentang sebuah 1 keluarga yang sangat bahagia dan lengkap. Dan ada 1 anak kecil yang biasa mereka panggil dengan sebutan “CING” (nama sayang yang diberikan ibu dan ayahnya), Cing tumbuh di rumah kakek dan neneknya yang dari kecil dia di urus oleh kakek, nenek dan adik mamanya yang bernama “Ipong” kakeknya waktu itu masih Anggota DPR Kotamobagu Sulawesi Utara dan memulai pencalonan kembali.
    Waktu dia masih kelas 2 SD dia mengalami Broken Home akibat orangtuanya cerai, dia waktu itu belum mengerti apa-apa dan akhirnya dia diurus oleh kakek dan neneknya, dan yang paling dekat dengannya yang selalu ada untuknya yaitu Ipong (adik mamanya).

    Sesampai ujian akhir sekolah SD dia masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2010. Disaat itu Om yang paling dekat dengannya jatuh sakit hingga menjadi lumpuh dan neneknya kena stroke, sebelum neneknya pergi ke Manado untuk pemeriksaan dan pengobatan kami masih berkumpul di ruang keluarga dan bercanda tersenyum bersama. Pada malam Neneknya pergi ke Manado untuk pemeriksaan yang lebih lanjut neneknya pergi ke kamar omnya untuk pamitan mereka berdua berpelukan sambil menangis, setelah neneknya pergi jam 12.00 tengah malam omnya mengalami gangguan pernafasan dan dilarikan ke rumah sakit semua orang pergi terkecuali Cing bersama kakaknya yang bernama Nenen, mereka berdua tidur di kamar kakaknya, 04.00 subuh tiba-tiba terdengar suara orang panggil-panggil nama kakaknya dan ternyata itu tantenya.
    “nen… nenen… buka pintunya. Ipong sudah meninggal dunia”.
    Cing dan nenen langsung terbangun dan membuka pintunya dan banyak orang berkumpul di rumahnya tiba-tiba Ambulan datang dan cing langsung menangis histeris. Mamanya Cing yang PNS di Bolmut langsung datang ke Kotamobagu, tapi neneknya tidak tahu kalu anaknya yang hanya 1 laki-laki itu sudah meninggal.
    Cing masih syok dan terdiam dia tak mengatakan sepatah apapun. neneknya sudah dijemput oleh sudara-sudara dari manado dan datang bersama neneknya, setelah itu neneknya melihat tahlillan di rumahnya dan semua memakai baju putih dan pingsan dengan memanggil nama “Ipong”.
    Sehabis perkuburan keluarga Cing masih terselinap duka yang amat dalam dan belum bisa melupakan Alm. Ipong.
    Minggu-minggu telah berlalu Keluarga cing belum kehabisan Musibah setelah omnya cing meninggal kemudian menyusul dengan tidak terpilihnya lagi kakek cing untuk menjadi Anggota DPRD Kotamobagu.
    Tahun-tahun berlalu semuanya berubah Mamanya Cing bertengkar dengan kakeknya, kemudian mamanya pergi dari rumah untuk memiliki kehidupan baru bersama suaminya, kakeknya pergi ke Bolmut tempat kelahirannnya dan tidak pernah pulang dan di rumah tersisa hanyalah Cing, kakaknya dan neneknya.
    Mereka hidup dengan gaji pensiun kakeknya dan gaji dari mamanya, mamanya hanya sering datang ke rumah dan tidak pernah ada waktu untuk anak-anaknya termasuk cing, kakeknya hanya datang untuk mengambil gaji pensiun kemudian balik lagi ke tempatnya.
    Kehidupan Cing dan nenen yang sejak kecil selalu dimanjakan oleh kakeknya sekarang semuanya berubah.
    Setelah Cing kelas 3 SMP dan memasuki SMA dia pergi mendaftar di sekolah atas paksaan mamanya yang hanya ingin dia bersekolah di SMK yang jurusannya sangat dia benci, dan mamanya masukkan dia di asrama yang dia sekolahkan itu, 3 bulan selama di asrama dia sangat cemburu dengan teman sekamarnya yang juga teman yang paling dekat dengannya yang bernama Indah dan Tiwy yang kedua orangtuanya selalu menjenguk indah dan tiwy itu, sedangkan mamanya Cing 1 bulan hanya 4 kali itu pun untuk mengasih uang saku atau menjemputnya ketika neneknya kangen kepadanya.
    5 bulan telah berlalu waktu itu sekolah telah libur karena perpisahan tahun sehabis perpisahan tahun Neneknya Cing menarik untuk kembali ke rumahnya karena Cing selalu sakit-sakit dan sering menangis di tempat tidurnya sendiri.
    1 Tahun telah berlalu Cing naik kelas 2 SMK pada saat itu kakeknya cing pulang ke rumah tapi suasana menjadi beda karena tidak pernah ada sapaan antara kakek dan nenek cing karena urusan keluarga yang tidak boleh dibilang.
    Setelah itu tingkah laku kakeknya cing sudah aneh dia meminta maaf atas kesalahannya kepada neneknya cing, dan tiba-tiba kakeknya cing jatuh sakit kata dokter puskesmas kakeknya mengidap penyakit Hepatitis B setelah selalu minum obat tapi sakitnya tak pernah sembuh hingga akhirnya mamanya cing datang dan mereka berdua telah berbaikan, mamanya cing bawa kakeknya pergi ke menado untuk pemeriksaan lebih lanjut ternyata sepulang dari Manado mamanya langsung bilang kalau kakek telah terserang penyakit kanker hati Stadium Akhir dan hanya akan bertahan selama 4 bulan setelah itu keluarganya cing mengurus kakeknya hingga akhir hanyatnya setelah habis hari raya pas tahun 2013 lalu.
    Setelah itu semuanya sudah merasa ada yang berbeda di rumah, biasanya ada yang ditakuti di rumah yaitu kakeknya sekarang sudah tidak lagi. Semuanya telah berubah, belum lama lagi setelah kakeknya cing meninggal keluarganya juga tertimpa musibah mamanya cing diduga kasus Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) padahal keluarganya sisa bergantung kepada gaji pensiun kakeknya yang sekarang sudah tidak seberapa dan gaji mamanya.
    Dan saat itu Cing sedang di rumahnya Putri Beta kakak yang beda angkatannya itu dan Nia Modeong yang seangkatannya yang selalu bersama dia dan selalu ada untuk cing di susah maupun duka, mereka berdua selalu menjadi penyemangat Cing dan tidak pernah meninggalkan cing susah maupun senang dan tiada hari tanpa mereka berdua, setelah sedang berbincang bunyi telfon basuk di hpnya cing, dan ternyata itu mamanya cing.
    “Hallo? kenapa ma?”
    “Ini paman cing, bisa ke rumah mama sebentar ada yang penting paman mau bilang”.
    “oh iya, cing segera kesana”.
    Sesampainya di rumah mamanya, cing melihat koper yang berisi baju mamanya, dan juga cing melihat ke kamar, dapur dan lantai atas tidak ada mamanya, cing berfikir mungkin mamanya sedang pergi sidang.
    Setelah itu kakaknya cing tiba dengan heran kenapa semua hening dan kemudian pamannya cing angkat bicara.
    “Begini paman mau ngasih kumpul disini pada kalian berdua agar kalian berdua dengar, mama kalian sudah ditahan dan langsung jaksa bawa ke menado”.
    Mendengar itu cing langsung menangis panggil-panggil mamanya. Uang sekolah cing sudah papanya yang tanggung dan kakaknya uang gaji pensiun dari kakeknya.
    Setelah menjenguk mamanya di menado mama hanya mengatakan “Sabar, Mungkin Tuhan memberikan kita musibah, tapi suatu saat nanti akan datangnya kebahagiaan menimpah keluarga kita”.
    Setelah itu Cing dan keluarganya menjalani kehidupan yang penuh dengan kesabaran akibat tertimpa musibah yang tidak ada hentinya ini, untung kerabat, sudara dan sahabat-sahabat cing memberikan suport untuk keluarganya dan menjalani kehidupan dengan lapang dada.

    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Newer Post
    Previous
    Older Post

    No comments:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says
Download Free Software Latest Version